Pesantren Modern Mr.BOB – Peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting dan bersejarah dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW serta menjadi bagian integral dari keimanan umat Islam. Isra’ Mi’raj adalah perjalanan malam Nabi Muhammad SAW yang dilakukan dalam satu malam, dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem (Isra’), kemudian dilanjutkan dengan perjalanan naik ke langit ketujuh hingga ke Sidratul Muntaha (Mi’raj). Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara mendalam tentang peristiwa ini, mulai dari latar belakangnya, makna, dan hikmah yang dapat diambil.
Baca Juga: Keutamaan Sholawat Nariyah dalam Kehidupan Sehari-Hari
Latar Belakang Peristiwa Isra’ Mi’raj
Peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi pada tahun ke-10 kenabian, saat Nabi Muhammad SAW sedang mengalami masa-masa sulit dalam dakwahnya. Tahun itu dikenal sebagai “Tahun Kesedihan” karena pada tahun tersebut, Nabi kehilangan dua orang yang sangat dicintainya dan menjadi pendukung utamanya, yakni istrinya, Khadijah, dan pamannya, Abu Thalib.
Pada masa itu, dakwah Islam juga mengalami tantangan yang sangat berat. Kaum Quraisy terus menerus menekan dan memusuhi Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya. Di tengah tekanan yang sangat berat ini, Allah SWT menghibur Nabi Muhammad SAW dengan memperjalankannya dalam peristiwa Isra’ Mi’raj.
Penjelasan Peristiwa Isra’ Mi’raj
Peristiwa Isra’ Mi’raj terdiri dari dua bagian utama, yaitu Isra’ dan Mi’raj. Kedua bagian ini memiliki makna yang sangat mendalam dalam kehidupan umat Islam.
1. Isra’
Isra’ adalah perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Perjalanan ini ditempuh dalam waktu yang sangat singkat dengan kendaraan yang disebut Buraq, yang digambarkan sebagai hewan berwarna putih, lebih kecil dari kuda tetapi lebih besar dari keledai, yang mampu melangkah sejauh pandangan mata.
Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW ditemani oleh Malaikat Jibril. Setibanya di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW memimpin shalat bersama para nabi dan rasul terdahulu. Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya Masjidil Aqsa dalam Islam dan menggambarkan kesatuan ajaran para nabi.
2. Mi’raj
Setelah melaksanakan shalat di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW melanjutkan perjalanannya menuju langit ketujuh, atau dikenal dengan istilah Mi’raj. Dalam perjalanan ini, Nabi melewati tujuh lapis langit dan bertemu dengan para nabi pada setiap tingkatan langit. Berikut adalah ringkasan dari pertemuan-pertemuan tersebut:
- Langit Pertama: Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Adam AS.
- Langit Kedua: Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Isa AS dan Nabi Yahya AS.
- Langit Ketiga: Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yusuf AS.
- Langit Keempat: Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Idris AS.
- Langit Kelima: Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Harun AS.
- Langit Keenam: Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Musa AS.
- Langit Ketujuh: Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Ibrahim AS.
Setelah melewati langit ketujuh, Nabi Muhammad SAW melanjutkan perjalanannya ke Sidratul Muntaha, tempat tertinggi yang dapat dicapai oleh makhluk. Di sini, Nabi Muhammad SAW menerima perintah langsung dari Allah SWT untuk melaksanakan shalat lima waktu, yang menjadi kewajiban bagi umat Islam.
Baca Juga: Mengenal Nabi dan Rasul
Makna dan Hikmah Isra’ Mi’raj
Peristiwa Isra’ Mi’raj memiliki makna yang sangat mendalam dan membawa banyak hikmah yang relevan bagi kehidupan umat Islam. Berikut adalah beberapa hikmah yang dapat diambil dari peristiwa ini:
1. Pengakuan akan Kedudukan Nabi Muhammad SAW
Isra’ Mi’raj menunjukkan pengakuan Allah SWT terhadap kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir yang diutus untuk seluruh umat manusia. Perjalanan ini memperlihatkan betapa mulianya Nabi Muhammad SAW di hadapan Allah SWT dan di antara para nabi lainnya.
2. Kewajiban Shalat Lima Waktu
Salah satu hasil dari peristiwa Isra’ Mi’raj adalah diwajibkannya shalat lima waktu bagi umat Islam. Shalat merupakan ibadah utama dan menjadi tiang agama dalam Islam. Kewajiban ini menunjukkan betapa pentingnya hubungan seorang hamba dengan Allah SWT, yang diwujudkan melalui shalat.
3. Penghargaan terhadap Masjidil Aqsa
Isra’ Mi’raj menegaskan kembali pentingnya Masjidil Aqsa dalam sejarah dan kehidupan umat Islam. Masjidil Aqsa merupakan kiblat pertama umat Islam sebelum Ka’bah, dan hingga kini tetap menjadi salah satu tempat suci dalam Islam. Isra’ Mi’raj mengingatkan umat Islam akan tanggung jawab mereka untuk menjaga dan melindungi Masjidil Aqsa.
4. Kesatuan Ajaran Para Nabi
Dalam peristiwa Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para nabi sebelumnya, yang menunjukkan bahwa ajaran Islam adalah kelanjutan dari ajaran-ajaran para nabi terdahulu. Hal ini menggarisbawahi pentingnya kesatuan dan kontinuitas ajaran agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada umat manusia.
5. Kekuatan Iman dan Keyakinan
Peristiwa Isra’ Mi’raj menguji kekuatan iman dan keyakinan umat Islam, terutama para sahabat Nabi yang harus menerima kenyataan bahwa Nabi Muhammad SAW telah melakukan perjalanan yang luar biasa dalam waktu yang sangat singkat. Keimanan kepada peristiwa ini menunjukkan keyakinan akan kekuasaan Allah SWT yang tak terbatas.
6. Pentingnya Kesabaran dan Kepercayaan kepada Allah
Isra’ Mi’raj terjadi pada saat Nabi Muhammad SAW sedang mengalami masa-masa sulit. Peristiwa ini menjadi penghiburan dan peneguhan bagi Nabi untuk terus berjuang dalam menyebarkan ajaran Islam. Hal ini mengajarkan kita tentang pentingnya kesabaran dan kepercayaan kepada Allah SWT dalam menghadapi berbagai ujian hidup.
Baca Juga: Rahasia Surat Ar-Rahman
Pelajaran dari Peristiwa Isra’ Mi’raj untuk Kehidupan Sehari-hari
Peristiwa Isra’ Mi’raj tidak hanya memiliki nilai sejarah, tetapi juga menyimpan banyak pelajaran yang relevan bagi kehidupan kita saat ini. Berikut adalah beberapa pelajaran yang dapat diambil:
1. Menguatkan Keimanan
Isra’ Mi’raj mengingatkan kita untuk selalu menguatkan keimanan kita kepada Allah SWT. Dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan, kita harus tetap yakin bahwa Allah SWT selalu bersama kita dan akan memberikan jalan keluar.
2. Menjaga Shalat sebagai Ibadah Utama
Sebagai hasil dari Isra’ Mi’raj, shalat lima waktu menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim. Shalat adalah cara kita berkomunikasi langsung dengan Allah SWT dan merupakan ibadah utama yang tidak boleh diabaikan. Melalui shalat, kita mengingat Allah dan meminta petunjuk-Nya dalam setiap langkah kehidupan.
3. Memahami Pentingnya Masjidil Aqsa
Sebagai tempat yang dijadikan tujuan dalam perjalanan Isra’, Masjidil Aqsa memiliki makna khusus dalam Islam. Kita harus memahami pentingnya masjid ini dalam sejarah Islam dan berkontribusi dalam usaha menjaga dan melestarikannya.
4. Menyadari Kesatuan Umat Islam
Peristiwa Isra’ Mi’raj mengajarkan kita tentang pentingnya kesatuan umat Islam. Meskipun kita berasal dari latar belakang yang berbeda, kita semua bersatu dalam satu keimanan dan ajaran yang sama. Kesatuan ini adalah kekuatan umat Islam yang harus dijaga dan dipertahankan.
5. Mengembangkan Sikap Sabar dan Tawakkal
Dalam menghadapi kesulitan, kita harus mencontoh sikap Nabi Muhammad SAW yang tetap sabar dan tawakkal kepada Allah SWT. Peristiwa Isra’ Mi’raj menunjukkan bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan, dan Allah SWT tidak akan membiarkan hamba-Nya sendirian dalam menghadapi ujian.
Penutup
Peristiwa Isra’ Mi’raj adalah salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah Islam yang mengandung banyak pelajaran berharga. Melalui Isra’ Mi’raj, kita diajarkan tentang pentingnya shalat, keimanan, kesabaran, dan kesatuan umat. Peristiwa ini juga memperkuat posisi Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir dan mengingatkan kita akan pentingnya Masjidil Aqsa.
Dengan memahami dan menghayati peristiwa Isra’ Mi’raj, kita dapat memperkuat keimanan kita dan menjadikan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari peristiwa Isra’ Mi’raj dan terus berusaha menjadi hamba Allah yang lebih baik.
Baca Juga: Keutamaan Surat Al-Kautsar