Pesantren Modern Mr.BOB – Mengawali dan mengakhiri hari dengan berdzikir adalah salah satu cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dzikir pagi dan petang adalah amalan yang sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Dalam artikel ini, Pesantren Modern Mr.BOB akan membahas tata cara dan bacaan dzikir pagi dan petang secara lengkap.
Apa Itu Dzikir Pagi dan Petang?
Dzikir berasal dari kata Arab yang berarti mengingat. Secara istilah, dzikir adalah aktivitas mengingat Allah SWT melalui ucapan, pikiran, atau perbuatan. Tujuan dari dzikir adalah untuk selalu mengingat kebesaran dan kekuasaan Allah, serta mendekatkan diri kepada-Nya.
Pentingnya Dzikir dalam Kehidupan Sehari-hari
Dzikir bukan hanya sekadar ritual, melainkan cara untuk mendapatkan ketenangan hati dan memperkuat iman. Dalam keseharian, dzikir membantu kita menghadapi berbagai tantangan dan stres, serta memberikan rasa damai dalam hati. Membiasakan dzikir pagi dan petang akan menjadikan hari-hari kita lebih berkah dan penuh makna.
Keutamaan Dzikir Pagi dan Petang
Berdzikir pagi dan petang memiliki banyak keutamaan. Di antaranya adalah mendapatkan perlindungan dari Allah SWT, meraih ketenangan hati, serta memperkuat iman dan taqwa. Dzikir juga dapat membantu kita untuk selalu bersyukur dan mengingat nikmat yang telah diberikan oleh Allah.
Waktu yang Tepat untuk Dzikir Pagi dan Petang
Waktu yang dianjurkan untuk dzikir pagi adalah setelah sholat Subuh hingga matahari terbit. Sedangkan waktu yang dianjurkan untuk dzikir petang adalah setelah sholat Ashar hingga matahari terbenam. Pada waktu-waktu tersebut, suasana hati dan pikiran kita cenderung lebih tenang dan fokus, sehingga lebih mudah untuk berdzikir.
Tata Cara Melakukan Dzikir
- Niat ikhlas karena Allah SWT,
- Duduk dengan posisi yang nyaman,
- Memulai dengan membaca Ta’awudz dan Basmalah,
- Membaca dzikir-dzikir yang dianjurkan dengan khusyuk .
Baca Juga: Tata Cara Sholat Dhuha, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Doa
Bacaan Dzikir Pagi yang Disunnahkan
Beberapa bacaan dzikir pagi yang disunnahkan dan sering disebutkan dalam hadist antara lain:
-
Membaca Ayat Kursi
(QS. Al-Baqarah: 255)
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allāhu lā ilāha illā huw-al-ḥayy-ul-qayyūm, lā ta’khudhuhū sinatun wa lā nawm, lahū mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man dhalladhī yashfa’u ‘indahū illā bi’idhnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭūna bishai’im min ‘ilmihī illā bimā shā’a, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya’ūdūhu ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyy-ul-‘aẓīm
Artinya:
“Allah, tidak ada tuhan selain Dia yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah kecuali apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
-
Membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas Masing-masing tiga kali
-
- Al-Ikhlas: 1-4
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ ﴿٤﴾٤
Qul huwa Allāhu aḥad, Allāhu ṣ-ṣamad, Lam yalid wa lam yūlad, Wa lam yakun lahū kufuwan aḥad
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
-
- QS. Al-Falaq: 1-5
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ﴿١﴾ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ ﴿٢﴾ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ﴿٣﴾ وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ ﴿٤﴾ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ ﴿٥﴾٥
Qul a’ūdhu birabbi l-falaq, Min sharri mā khalaq, Wa min sharri ghāsiqin idhā waqab, Wa min sharri n-naffāthāti fī l-‘uqad, Wa min sharri ḥāsidin idhā ḥasad
Artinya: “Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.”
-
- An-Nas: 1-6
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ﴿١﴾ مَلِكِ النَّاسِ ﴿٢﴾ إِلَٰهِ النَّاسِ ﴿٣﴾ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ ﴿٤﴾ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ ﴿٥﴾ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ﴿٦﴾٦
Qul a’ūdhu birabbi n-nās. Maliki n-nās. Ilāhi n-nās. Min sharri l-waswāsi l-khannās. Alladhī yuwaswisu fī ṣudūri n-nās. Mina l-jinnati wa n-nās
Artinya: “Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”
-
Membaca Subhanallah wa bihamdih (100 kali)
سُبْحَانَ ٱللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
Subḥānallāhi wa biḥamdi
Artinya: “Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya.”
-
Membaca Tasbih Hidayat (10 kali)
لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ۗ لَهُ ٱلْمُلْكُ وَ لَهُ ٱلْحَمْدُ ۗ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Lā ilāha illā Allāhu wāḥdahu lā sharīka lahu, lahul mulku wa lahul ḥamdu wa huwa ‘alā kulli shai’in qadīr
Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Kepunyaan-Nya lah kerajaan dan pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
-
Membaca Dzikir Bismillah (3 kali)
بِسْمِ اللّٰهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Bismillahillazi la yadurru ma’asmihi shai’un fil ardhi wala fis sama’i wahuwas sami’ul ‘alim
Artinya: “Dengan nama Allah yang tidak akan membahayakan sesuatu di bumi maupun di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
-
Membaca Subhanallah wa bihamdih (100 kali)
سُبْحَانَ اللّٰهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللّٰهِ الْعَظِيمِ
Subhanallah wa bihamdiH, Subhanallahil ‘azim
Artinya: “Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung.”
Bacaan Dzikir Petang
Berikut adalah beberapa bacaan dzikir petang yang dianjurkan.
-
Membaca Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255)
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allāhu lā ilāha illā huw-al-ḥayy-ul-qayyūm, lā ta’khudhuhū sinatun wa lā nawm, lahū mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man dhalladhī yashfa’u ‘indahū illā bi’idhnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭūna bishai’im min ‘ilmihī illā bimā shā’a, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya’ūdūhu ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyy-ul-‘aẓīm
Artinya:
“Allah, tidak ada tuhan selain Dia yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah kecuali apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
-
Membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas Masing-masing tiga kali
-
- Al-Ikhlas: 1-4
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ ﴿٤﴾٤
Qul huwa Allāhu aḥad, Allāhu ṣ-ṣamad, Lam yalid wa lam yūlad, Wa lam yakun lahū kufuwan aḥad
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
-
- QS. Al-Falaq: 1-5
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ﴿١﴾ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ ﴿٢﴾ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ﴿٣﴾ وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ ﴿٤﴾ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ ﴿٥﴾٥
Qul a’ūdhu birabbi l-falaq, Min sharri mā khalaq, Wa min sharri ghāsiqin idhā waqab, Wa min sharri n-naffāthāti fī l-‘uqad, Wa min sharri ḥāsidin idhā ḥasad
Artinya: “Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.”
-
- An-Nas: 1-6
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ﴿١﴾ مَلِكِ النَّاسِ ﴿٢﴾ إِلَٰهِ النَّاسِ ﴿٣﴾ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ ﴿٤﴾ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ ﴿٥﴾ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ﴿٦﴾٦
Qul a’ūdhu birabbi n-nās. Maliki n-nās. Ilāhi n-nās. Min sharri l-waswāsi l-khannās. Alladhī yuwaswisu fī ṣudūri n-nās. Mina l-jinnati wa n-nās
Artinya: “Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”
-
Membaca Subhanallah wa bihamdih (100 kali)
سُبْحَانَ اللّٰهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللّٰهِ الْعَظِيمِ
Subhanallah wa bihamdiH, Subhanallahil ‘azim
Artinya: “Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung.”
-
Membaca La ilaha illallah wahdahu la syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir (10 kali)
لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ۗ لَهُ ٱلْمُلْكُ وَ لَهُ ٱلْحَمْدُ ۗ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Lā ilāha illā Allāhu wāḥdahu lā sharīka lahu, lahul mulku wa lahul ḥamdu wa huwa ‘alā kulli shai’in qadīr
Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Kepunyaan-Nya lah kerajaan dan pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Tips Agar Konsisten dalam Berdzikir
Agar bisa konsisten dalam berdzikir, berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:
- Tetapkan Waktu Khusus: Buat jadwal rutin untuk berdzikir setiap pagi dan petang.
- Gunakan Pengingat: Pasang pengingat di ponsel atau kalender untuk mengingatkan waktu dzikir.
- Buat Lingkungan yang Mendukung: Ciptakan suasana yang tenang dan nyaman untuk berdzikir.
- Bergabung dengan Komunitas: Bergabunglah dengan komunitas atau kelompok pengajian yang rutin melakukan dzikir bersama.
Dzikir pagi dan petang adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan berdzikir, kita bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT, meraih ketenangan hati, dan memperkuat iman. Semoga panduan ini bermanfaat dan membantu kamu untuk lebih konsisten dalam berdzikir setiap hari.
Baca Juga: Keutamaan Sholawat Nariyah dalam Kehidupan Sehari-Hari