Pesantren Modern Mr Bob – Pernah nggak kamu ngerasa tenang setelah dengerin musik yang lembut? Atau malah semangat banget pas denger lagu dengan irama cepat yang bikin darah mengalir lebih kencang? Musik memang punya kekuatan besar buat menggugah perasaan manusia. Tapi di sisi lain, banyak juga orang yang masih bingung dan bertanya-tanya: “Sebenernya, gimana sih hukum musik dalam Islam? Apakah boleh atau dilarang?”
Baca Artikel kami tentang Surah Ar-Rahman menyimpan rahasia-hikmah yang mendalam tentang kasih sayang Alla h, mengajak kita merenung dan bersyukur atas limpahan nikmat-Nya.

Pertanyaan ini bukan hal baru. Dari zaman sahabat sampai sekarang, topik tentang musik selalu hangat dibahas. Ada yang bilang haram, ada yang bilang makruh, ada juga yang bilang boleh asal tidak melalaikan dari ibadah dan tidak berisi hal yang maksiat. Tapi yang menarik, kalau kita gali lebih dalam, ternyata musik juga bisa membawa banyak sisi positif, bahkan bisa jadi bentuk ibadah batin kalau dimaknai dengan benar.
Dalam artikel panjang ini, kita bakal bahas 5 sisi positif musik menurut pandangan Islam tapi bukan cuma dari segi hukum, melainkan dari sisi spiritual, sosial, dan psikologis juga. Jadi, siap-siap, karena kita akan melihat musik bukan hanya sebagai hiburan, tapi juga sebagai salah satu cara menata hati, menenangkan jiwa, dan memperkuat nilai keislaman kita.
1. Musik Sebagai Sarana Menenangkan Hati dan Mendekatkan Diri kepada Allah
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering banget dihantam stres, kecemasan, dan tekanan. Di sinilah musik bisa jadi sarana terapi hati. Islam sangat memperhatikan ketenangan jiwa. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. Nah, salah satu bentuk dzikir bisa juga disampaikan lewat lantunan musik bernilai dakwah.
Contohnya bisa kita lihat dari lantunan qasidah, nasyid, atau shalawat. Lagu-lagu bernuansa islami seperti ini bisa bikin hati lembut, mata berkaca-kaca, bahkan membuat seseorang merenung tentang makna hidup. Musik dalam bentuk seperti ini bukan sekadar hiburan, tapi juga menjadi jembatan spiritual untuk mengingat Allah.
Kalau kita dengarkan nasyid yang liriknya penuh makna, biasanya hati kita akan ikut hanyut. Ada rasa damai yang sulit dijelaskan. Nada-nadanya lembut, liriknya mengandung nasihat, dan pesannya menyentuh. Ini bukti nyata bahwa musik bisa membawa manusia lebih dekat dengan Sang Pencipta, bukan malah menjauh.
Tapi tentu saja, yang penting adalah niat dan arah penggunaannya. Musik yang membawa seseorang kepada ingatan akan Allah, yang mendorong semangat beribadah, atau yang menumbuhkan cinta kebaikan — jelas bernilai positif dalam pandangan Islam. Bahkan, musik bisa jadi alat tazkiyatun nafs (penyucian jiwa) kalau diarahkan dengan benar.
2. Musik Sebagai Media Dakwah dan Syiar Islam
Zaman dulu, dakwah dilakukan lewat ceramah, tulisan, atau syair. Sekarang, di era modern, musik jadi salah satu alat paling efektif buat menyampaikan pesan. Banyak da’i dan seniman muslim yang memakai musik buat menyebarkan nilai-nilai kebaikan.
Lihat aja contoh musisi seperti Maher Zain, Raihan, Opick, atau Haddad Alwi. Lagu-lagu mereka nggak cuma enak didengar, tapi juga membawa pesan moral dan spiritual yang kuat. Banyak orang yang tadinya jauh dari nilai agama, akhirnya tersentuh setelah mendengar lagu-lagu semacam itu.
Islam nggak pernah menolak media dakwah baru, selama isinya baik dan tujuannya untuk mengajak ke jalan Allah. Rasulullah SAW sendiri bahkan pernah mendengarkan syair yang indah dari para sahabat selama itu mengandung pesan kebaikan. Dalam beberapa riwayat, disebutkan bahwa syair yang mengandung nilai-nilai moral atau tauhid tidak dilarang.
Dari sini kita bisa simpulkan, musik bisa jadi alat penyebaran dakwah yang efektif banget terutama di era digital sekarang, di mana generasi muda lebih sering terpapar konten audio visual ketimbang teks. Lewat musik, pesan agama bisa dikemas dengan cara yang lebih lembut dan menyentuh, tanpa kesan menggurui.
Jadi, musik bukan cuma hiburan, tapi juga bisa jadi “bahasa universal” yang menghubungkan manusia dengan pesan kebaikan.
3. Musik Sebagai Terapi Jiwa dan Kesehatan Mental
Dalam Islam, kesehatan mental itu penting. Hati yang tenang, pikiran yang jernih, dan jiwa yang stabil jadi bagian dari keseimbangan hidup yang diridhai Allah. Dan menariknya, banyak penelitian modern menunjukkan bahwa musik bisa membantu menurunkan stres, mengurangi kecemasan, bahkan memperbaiki suasana hati.
Kalau ditarik ke konteks spiritual, Islam selalu mendorong umatnya untuk menjaga kesehatan lahir dan batin. Musik bisa berperan di sini, asalkan tidak berlebihan dan tidak membuat seseorang lalai. Misalnya, seseorang yang lagi sedih, kemudian mendengar lantunan musik lembut dengan lirik yang penuh harapan hal itu bisa jadi obat hati.
Ada juga yang menggunakan musik sebagai bentuk meditasi islami. Misalnya, mendengarkan irama instrumental lembut sambil membaca dzikir atau ayat-ayat Al-Qur’an. Ini membantu fokus dan memperkuat kesadaran spiritual. Bahkan beberapa terapis muslim menggunakan musik religius sebagai bagian dari metode penyembuhan trauma atau kecemasan.
Artinya, musik bisa jadi alat bantu untuk healing secara islami bukan sekadar pengalih perhatian dari masalah, tapi benar-benar membantu menata hati agar kembali tenang.
Namun, penting diingat bahwa Islam menekankan keseimbangan. Musik yang membuat lalai, berisi hal maksiat, atau menjerumuskan pada kelalaian tentu bertentangan dengan nilai kebaikan. Tapi selama digunakan dengan niat baik dan arah yang benar, musik bisa jadi salah satu bentuk ikhtiar menjaga kesehatan jiwa.
Baca Artikel lain kami tentang Surah Ad-Duha mengandung pesan penghiburan dan janji Allah bahwa setelah kesulitan pasti datang kemudahan—mari kita renungkan bersama.
4. Musik Sebagai Sarana Persaudaraan dan Persatuan Umat
Pernah ikut acara pengajian, konser shalawat, atau festival islami di mana ribuan orang berkumpul dan melantunkan lagu-lagu pujian bersama? Rasanya luar biasa, bukan? Ada kekuatan yang muncul dari kebersamaan itu. Hati-hati yang berbeda jadi satu dalam suasana yang damai dan penuh cinta.
Musik punya kemampuan unik untuk mempersatukan. Dalam Islam, ukhuwah atau persaudaraan adalah nilai yang sangat dijunjung tinggi. Lewat musik, umat bisa disatukan tanpa melihat perbedaan mazhab, suku, atau negara. Ketika semua bernyanyi bersama dengan niat memuji Allah, batas-batas itu hilang.
Kita bisa lihat contoh nyata di berbagai negara muslim. Lagu-lagu seperti Tala’al Badru ‘Alayna bukan cuma lagu sejarah, tapi juga simbol kebersamaan umat Islam. Saat dinyanyikan bersama, ada getaran emosional yang kuat. Musik dalam konteks ini bukan sekadar suara, tapi menjadi simbol persaudaraan dan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, musik juga bisa mempererat hubungan sosial. Misalnya, dalam acara pernikahan atau hari besar Islam seperti Maulid, musik dan rebana menjadi bagian dari tradisi yang menghangatkan suasana. Selama isinya tidak bertentangan dengan syariat, tradisi musikal seperti ini justru memperkuat nilai budaya dan silaturahmi antarumat.
Musik, kalau diarahkan dengan niat baik, bisa jadi “lem perekat” umat. Ia mampu menyatukan banyak hati, menumbuhkan rasa cinta, dan memperkuat semangat kebersamaan dalam bingkai keimanan.
5. Musik Sebagai Ekspresi Seni dan Syukur atas Nikmat Allah
Salah satu hal yang sering dilupakan adalah bahwa seni itu bagian dari fitrah manusia. Allah menciptakan manusia dengan rasa, estetika, dan kemampuan mengekspresikan keindahan. Itulah kenapa dalam Islam, segala sesuatu yang indah jika tidak melanggar syariat dianggap bagian dari tanda kebesaran Allah.
Musik adalah salah satu bentuk seni tertua di dunia. Lewat musik, manusia mengekspresikan rasa syukur, cinta, dan keindahan hidup. Dalam Islam, bersyukur bukan cuma lewat kata, tapi juga bisa lewat tindakan dan ekspresi positif. Kalau musik itu membuat seseorang lebih semangat, lebih bersyukur, dan lebih menghargai nikmat Allah, maka ia bernilai ibadah.
Contohnya bisa dilihat pada lagu-lagu yang memuji ciptaan Allah, mengingatkan pada kebesaran-Nya, atau menggambarkan rasa syukur atas kehidupan. Musik seperti ini bisa jadi ibadah jiwa, karena di dalamnya ada nilai rasa syukur dan pengagungan terhadap Sang Pencipta.
Islam tidak melarang seni yang dilarang adalah penyalahgunaan seni untuk maksiat. Jadi, kalau musik diarahkan untuk kebaikan, ia bukan hanya diperbolehkan, tapi juga bisa jadi amal. Bahkan beberapa ulama mengatakan bahwa seni adalah salah satu cara manusia menyalurkan fitrah keindahannya yang ditanamkan Allah.
Musik bisa jadi bentuk ibadah non-verbal saat hati kita bergetar, mata berkaca, dan lisan spontan mengucap “Subhanallah” karena indahnya nada yang membawa pesan tentang kebesaran-Nya. Di titik itu, musik nggak lagi sekadar hiburan. Ia jadi ibadah hati yang tulus.
Kesimpulan: Menemukan Keseimbangan antara Seni dan Spiritualitas
Dari kelima sisi positif di atas, kita bisa lihat bahwa musik sebenarnya punya potensi luar biasa untuk menjadi alat kebaikan. Islam bukan agama yang menolak seni, tapi agama yang menuntun manusia agar seni itu diarahkan pada nilai-nilai yang bermanfaat.
Musik bisa jadi jalan menuju kelalaian kalau digunakan dengan salah tapi bisa juga jadi jalan menuju ketenangan dan kedekatan dengan Allah kalau digunakan dengan niat yang benar. Semua kembali pada niat dan arah. Seperti halnya pedang bermata dua, musik bisa menebas kebaikan atau keburukan tergantung siapa yang memegangnya.
Jadi, daripada menghabiskan energi untuk memperdebatkan boleh atau tidaknya musik, mungkin lebih bijak kalau kita mulai memanfaatkannya sebagai sarana dakwah, terapi jiwa, dan ekspresi syukur. Kita bisa menjadikan musik sebagai jembatan antara hati, iman, dan rasa.
Akhirnya, Islam mengajarkan keseimbangan. Di tengah dunia yang serba cepat dan penuh tekanan, musik bisa jadi oase asal kita bijak dalam mendengarkannya. Saat nada-nada itu mengingatkan kita pada Sang Pencipta, saat liriknya membuat hati bergetar untuk berbuat baik, saat iramanya menenangkan dari resah dunia, maka di situlah musik berubah jadi ibadah.
Bukan sekadar hiburan, tapi juga pengingat bahwa keindahan sejati datang dari Allah yang Maha Indah.
Kalau kamu ingin tahu lebih banyak tentang dunia pesantren dan kegiatan di dalamnya, langsung mampir ke website Pesantren Modern Mr.BOB. Biar makin update tiap hari, follow juga Instagram dan TikTok kami. Masih bingung soal informasi tertentu? Konsultasi lewat WhatsApp aja.
Baca juga artikel kami tentang : 7 Prinsip yang harus dimiliki Ulil Amri